“Tentang senja yang kehilangan langitnya.”
Judul Buku: Kata
Penulis: Rintik Sedu
Penerbit: GagasMedia
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2020
Jumlah
Halaman: 398 halaman
Sinopsis
Sebuah kisah cinta yang pelik, antara Nugraha, Binta, dan
Biru. Nugraha, seorang mahasiswa jurusan arsitektur jatuh cinta pada seorang
mahasiswi jurusan komunikasi bernama Binta. Gadis yang super cuek, dingin, dan
berkali-kali menolak kehadiran Nugraha dalam hidupnya. Menurut Binta, ia tak
ingin Nugraha terlibat dalam dunianya.
Seiring waktu, satu per satu rahasia yang disimpan oleh Binta
ia ceritakan pada Nugraha. Masih dengan harapan yang sama. Agar Nugraha
menjauh. Namun, bukannya menjauh, Nugraha malah semakin mencintai Binta. Ia tak
menyerah untuk mendapatkan cinta Binta, meski ia tahu, bukan ia yang diinginkan
oleh perempuan itu. Meski ia tahu ada orang lain di hati Binta. Namanya Biru.
Pria yang menjadi sahabat Binta sejak kecil.
Bagi Binta, pria bernama Biru itu adalah segalanya dalam
hidupnya. Pria yang selalu mengerti sepenuhnya tentang Binta.
Nugraha, Biru, dan
Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk
menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati
serta mencari jawaban dari sebuah perasaan.
Kelebihan
Bahasa yang digunakan oleh penulis sangat ringan, sehingga
mudah untuk dimengerti oleh para pembaca. Selain itu, Rintik Sedu juga
menyuguhkan beberapa puisi yang dapat dinikmati sembari mengikuti kisah cinta
antara Nugraha, Binta, dan Biru. Puisi-puisi tersebut adalah puisi yang dibuat
oleh Biru, untuk Senjani miliknya. Senjani yang tidak lain adalah Binta.
Kekurangan
Terlalu banyak kalimat rayuan. Bagi saya itu terkesan
monoton, meski kalimat rayuannya tidak selalu sama. Dan menurut saya dari
percakapan yang ada, para tokoh digambarkan seperti masih seorang pelajar SMA
padahal mereka adalah mahasiswa, yang seharusnya percakapannya mungkin bisa
menggunakan pemikiran yang dewasa, layaknya seorang mahasiswa.
Sumber Gambar: Instagram (@opidmerchandise)
Posting Komentar