Posted by : Eka Rizky safitri
Minggu, 07 Mei 2017
Kadang apa yang kamu usahakan sebaik mungkin
untuk orang lain, masih belum terlihat baik di mata mereka.
Apa yang kamu rasa cukup, masih belum cukup
bagi mereka.
Kamu sampai mengabaikan diri kamu sendiri. Kamu
terlalu sibuk memikirkan kebahagiaan mereka sampai kamu pura-pura lupa kalau
sebenarnya kamu juga butuh seseorang untuk mengerti kamu.
Setiap manusia tidak pernah luput dari satu
masalah. Sebab itu mereka butuh teman untuk bercerita. Teman yang selalu
mendengarkan keluh kesahmu. Senang dan sedihmu.
Dalam hidup ada alasan tertentu mengapa kamu
dipilih menjadi teman bercerita. Meskipun kamu sadar kamu tidak terlalu baik
dalam memberikan solusi. Setidaknya kamu sudah berusaha menjadi pendengar.
Kamu selalu mendengar cerita mereka. Bagaimana
dengan mereka? Apa mereka melakukan hal yang sama terhadapmu?
Bagaimana rasanya saat kamu yang membagi
cerita, namun ditinggalkan saat kamu belum selesai bercerita?
Bagaimana rasanya saat kamu sudah melakukan
sesuatu yang jarang sekali kamu lakukan, namun bagi orang lain, itu tidak
nampak di mata mereka? Sama sekali tidak terekam di memori ingatan mereka? Bahkan
menganggap bahwa kamu tidak pernah melakukannya.
Bagaimana?
Tersenyumlah meskipun rasanya hati ini sakit
karena apa yang kamu lakukan ternyata belum pernah cukup untuk mereka.
Mungkin kamu sedih. Hingga merasa bahwa kamu adalah
orang jahat karena selalu tidak dapat menjadi apa yang mereka harapkan dari
dirimu.
Saat sedih seperti itu, siapa yang hendak
dijadikan teman bercerita?
Tumpahkan saja semuanya dalam doa disela tangismu. Ingatlah, kamu masih punya Tuhan yang maha
baik. Yang selalu mendengar ceritamu tanpa peduli sebanyak apa air matamu
tumpah, menceritakan semua kesedihan yang kamu rasakan sambil sesegukan.
Mungkin seringkali kamu bertanya..
Pernahkah sedikit saja mereka mengingat apa
yang sudah kamu lakukan untuk mereka?
Pernahkah sedikit saja mereka melihat apa
yang sudah kamu korbankan untuk mereka?
Sedikit saja. Kamu tidak minta banyak. Kamu melakukan
itu semua bukan juga hendak meminta balasan. Kamu hanya berharap agar dapat
saling menghargai.
Namun terkadang mereka tidak pernah
mengingat. Tidak pernah melihat semua itu darimu.
Bagi mereka itu belum pernah cukup. Disaat mereka
berpikiran begitu, kamu berpikir bahwa kamu adalah orang jahat. Jahat karena
tidak berhasil menjadi apa yang mereka inginkan. Gagal memberi kebahagiaan bagi
mereka. Sementara disisi yang lain, kamu juga sadar bahwa kamu belum berhasil
membahagiakan dirimu sendiri.
Hingga berharap "Cobalah menjadi saya sebentar saja. Maka kalian akan merasakan kesedihan yang berlapis-lapis yang sering saya rasakan".
Tapi tidak apa. Kamu hanya perlu menjadi
diri kamu sendiri.
Jika kamu dipilih menjadi tempat bercerita,
itu berarti mereka senang membagi ceritanya denganmu. Meski kadang apa yang
kamu usahakan bagi mereka masih saja belum cukup untuk mereka.
Posting Komentar